Sabtu, 08 Januari 2011

1001 ALASAN

Banyak orang saat tersudut mampu memberikan 1001 alasan untuk menutupi kesalahannya. Begitu juga saat mereka gagal melakukan sesuatu mereka pandai mendapatkan alasan. Bahkan saat mereka tidak mau melakukan sesuatu mereka juga jago mengatakan alasan untuk menolaknya. Apalagi kalau nggak bisa tepati janji ke pacar, 1 juta alasan sudah ada disakunya. Namun yg mungkin membuat terkejut bahwa menurut para pakar dan peneliti, sembilan puluh persen kegagalan datang dari orang yang suka membuat alasan.

Penyakit pikiran alias penyakit dalih yang mematikan ini biasanya mumcul dalam 4 bentuk ; dalih kesehatan, dalih inteligensi (kemampuan), dalih usia dan dalih nasib. Jadi tidak heran bila ada yg beralasan; "Wah tampang dan rejeki pas-pasan, gimana bisa dapatin si Doi", “kondisi fisik saya lemah”, “saya tidak pandai”, “saya terlalu tua”, "itu memang nasib atau takdir saya”. Alasan nasib inilah yang paling mudah disalahkan, padahal nasib kita ditentukan oleh kita sendiri. Tuhan telah memberikan hidup dengan sejumlah pilihan.

Coba simak alasan atau ungkapan yg sering kita dengar ini ; “Ah, uang dari mana untuk membelinya?” atau “Bukannya tidak mau mengkuliahkan anak, tetapi uang dari mana?” Dan berbagai uangkapan alasan senada lainnya. Apakah ini menjadi masalah?

Tentu saja. Ada beberapa impilakasi dari ungkapan ini yang sebenarnya tidak baik ;

Pertama, kita mendahului ketentuan Tuhan. Kata siapa kita tidak akan punya uang terus? Bisa saja Tuhan sudah merencanakan rezeki buat kita, yang tidak pernah kita tahu. DIA Maha Adil, Penolong dan Pemberi rejeki. Berusaha dan berdoalah terus.

Kedua, melemahkan motivasi. Jika kita sudah mengatakan bahwa kita tidak akan mendapatkannya maka kita akan kehilangan motivasi untuk mendapatkan keinginan kita. Meskipun, Anda boleh berkata bahwa itu hanya basa basi, tetapi pikiran bawah sadar kita tidak mengetahui apakah itu basa basi atau serius.

Ungapan alasan tersebut sama dengan kita mengubur harapan kita sendiri. Meski hanya sebagian harapan kita yang terkubur, tetap saja memberikan kontribusi dalam mengurangi motivasi diri kita. Padahal kita tahu bahwa salah satu pemicu motivasi adalah adanya harapan untuk meraih apa yang kita inginkan. Jadi alangkah baiknya bila kita ganti dengan kata-kata yang lebih positif. Misalnya: “Insya Allah atau bila Tuhan megijinkan, kita akan mendapatkannya, membelinya “ dll.

Simaklah syair motivasi manis dari Afrika ini :
Setiap pagi di Afrika, seekor rusa bangun. Ia tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat daripada singa tercepat. Jika tidak, ia akan terbunuh. Setiap pagi seekor singa bangun, ia tahu bahwa ia harus berlari lebih cepat daripada rusa terlamban. Jika tidak, ia akan mati kelaparan.

Tidak penting apakah Anda adalah sang rusa atau sang singa. Saat matahari terbit, sebaiknya Anda mulai berlari dan berusaha.

SEMOGA SUKSES SELALU DAN TETAP SEMANGAT..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar